Belajar Saham

Selamat Datang Newbie Trader & Investor.

Disini saya mencoba memberikan pemahaman dasar yang akan sering dijumpai dalam dunia saham atau pasar modal. Saya tidak akan memberikan semua pemahaman indikator dan teknikal analisis yang digunakan karena ada ribuan macam yang tidak mungkin dapat kita gunakan semua. Berhubung dengan konsep Super Simple Trading yang saya terapkan, saya hanya memberi pemahaman yang terkait dengan konsep ini saja. Saya mulai dari yang paling dasar dulu untuk para Newbie yah.


Apa sih Bid/Offer itu?

Bid dan offer adalah istilah harga saham ketika transaksi berlangsung di bursa.Kalau anda ingin menjual saham dan diberitahu bahwa harga saham TLKM adalah Rp 2865, informasi tersebut tidak spesifik. Apakah artinya anda bisa jual TLKM di 2865 dan langsung laku atau anda harus mengantri jual (tidak langsung laku)? Perbedaan ini mungkin tidak penting bagi pendengar atau pembaca berita, tapi perbedaaan ini sangat penting untuk anda yang hendak melakukan jual-beli saham tersebut.Maka dari itu, ketika bermain saham anda harus tahu harga spesifik saham yang ingin anda transaksikan. Dan harga spesifik tersebut selalu terdiri dari dua komponen, harga bid dan hargaoffer.Arti bid dan offer, tergantung konteks kalimat, adalah sebagai berikut:

Bid = penawaran beli, minat beli, antri beli.
Offer = penawaran jual, minat jual, antri jual.

Berikut adalah penjelasan dalam bentuk ilustrasi



Apa sih Candle Stick itu?

Candlestick adalah metode yang dikembangkan oleh Homma Munahesa pada abad ke 16 di Jepang. Sedangkan orang yang mempopulerkan grafik candlestick di dunia barat yaitu Steven Nison. Grafik candlestick menampilkan harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan.
Berikut adalah contoh gambar candlestick:



Sesungguhnya kita bisa melihat psikologis market dari bentuk candlestick sebagai historical harian yang terjadi antara pertarungan buyer dan seller. Sama halnya jika kita melihat bos/atasan kita sedang murung tentu akan mudah marah seperti candlestick berwarna merah/hitam menandakan market sedang turun dan kita harus berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Nah dari macam candlestick yang terbentuk, munculah berbagai macam pola candlestick yang merupakan ringkasan psikologis market yang terjadi untuk mereka yang sulit mengerti cara membaca psikologisnya dengan cara menghafal pola-pola tersebut. banyak sekali macam pola candlestick dan jujur saya sendiri tidak hafal hehehe. karena saya sudah biasa membaca langsung dari candlesticknya.
untuk yang ingin mengetahui beberapa pola yang paling umum digunakan bisa dilihat dari gambar dibawah ini:



Apa sih R1,2,3 dan S1,2,3?

R itu adalah Resistant artinya batasan titik/level harga sebuah saham yang umumnya diprediksi tidak akan kembali turun setelah menyentuh level tersebut. Itu artinya kita harus melakukan SoS yaitu Sell on Strength atau Jual di harga tertinggi pada saat perdagangan hari itu.

S adalah Support dimana kebalikan dari Resistant. kita harus melakukan pembelian atau BoW yaitu Buy on Weakness atau Beli di harga terendah.

Biasanya Para Trader mempunyai setidaknya 2 atau 3 level prediksi untuk masing-masing Resistant dan Support. R1 adalah Level harga terdekat, R2 lebih tinggi dan R3 diatasnya lagi. Demikian juga S1,2 dan 3. Hal ini berguna jika hasil perdagangan sebuah saham melebih prediksi R1 yang telah kita set, maka target berikutnya adalah R2 dan R3 yang kemungkinan dapat dicapai oleh saham yang telah kita miliki.

Berikut contoh batasan Resistant dan Support:
Gambar diatas menjelaskan bahwa jika harga sebuah saham telah menembus level Garis Support, secara otomatis untuk perdagangan esok harinya garis support itu menjadi Garis Resistant.


Apa sih Teknikal Analisis itu?

Analisis teknikal saham lebih banyak menggunakan data-data pasar. Oleh karena itu, para analis teknikal lebih suka memperhatikan pergerakan harga saham di bursa dibanding mengamati laporan keuangan atau membaca berita-berita koran yang berkaitan dengan emiten yang sedang diamati. Tugas mereka memang mengamati perubahan harga saham tersebut untuk mempelajari pola berpikir atau perilaku pihak-pihak lain yang terlibat di bursa. Dari analisa harga saham tersebutlah mereka lalu memprediksikan arah pergerakan harga saham tersebut melalui data-data yang tersaji dalam bentuk grafilk (charts).
Mengidentifikasikan suatu tren atau pola pergerakan harga saham yang berulang adalah tujuan utama dari pada analis teknikal, tentunya dengan harapan agar dapat menemukan sinyal untuk beli (buy), tahan (tahan) atau jual (sell). Dalam melakukan analisis teknikal saham hanya ada beberapa data utama yang diperlukan, yaitu perubahan harga saham (atau instrumen lainnya) dan nilai transakasi. Para analis teknikal (chartist) memilah harga menjadi empat jenis : harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah dan harga penutupan.
Kita semua memahami, bahwa harga saham dapat naik dan turun secara cepat atau pun secara berangsur-angsur sehingga pada grafik akan terlihat membentuk beberapa puncak, lembah atau bisa juga mendatar (harga bergerak dalam kisaran sempit). Dalam upaya menganalisa harga saham dan mengidentifikasikan suatu tren perubahan harga saham, para chartist berpedoman pada dua asumsi penting. Pertama, harga bergerak pada tren tertentu dan kedua, tren ini akan terus berlangsung hingga terdapat suatu kejadian yang membuat tren akan berubah.
Instrumen-instrumen yang ada dalam teknikal analisis ini sungguh luar biasa banyaknya, termasuk yang paling umum pun sering digunakan seperti bolingerband, Moving Average, Trendline, Stochastic Fast & Slow, Volume, Pola Candlestick seperti Head & Shoulder, Morningstar, etc yang sudah pastinya otak saya pun terbatas untuk mengingatnya apalagi menggunakannya hehehe.
Jika sahabat ingin mengetahui dan mempelajari lebih lanjut, bisa mengakses situs yang pernah saya pelajari juga di: http://belajarforex.com/analisa-teknikal.html
Tetapi jika ingin cara mudah dan simple menjadi trader/investor tanpa sport jantung, bisa langsung join di club yang akan saya buat dalam waktu dekat ini. Teknikal dari saya cukup:
  • 1 instrument Teknikal Analisis utama, terkadang 2-3 hanya untuk pendukung saja. 
  • 15-30 menit untuk materi pengajaran yang mudah dimengerti dan berikutnya diperlukan latihan rutin saja.
  • Cukup 15-30 menit malam hari untuk mencari saham yang akan dibeli atau dijual untuk esok harinya Trading plan ini sudah berjalan 85-95% lancar dalam setahun ini, dengan resiko kerugian yang sudah diprediksi sebelum mengambil keputusan, tentunya dengan hitungan profit yang harus lebih besar.
  • Tidak perlu repot-repot bikin Money Managment. Jika sudah terlihat target profit lebih besar daripada kemungkinan loss, mengapa harus perlu Money Managment? tapi tidak ada salahnya jika Anda tetap ingin menggunakannya.
Untuk request join club bisa email ke supersimpletrading@gmail.com atau SMS ke 0856.779.7777
Club yang akan saya dirikan ini sangat terbatas membernya dan diperlukan interview khusus,

Mengapa Member Dibatasi?

1.    Jujur, saya masih perlu modal untuk mencapai tujuan dan saya sadar perlu partner yang akan tergabung dalam Trader Club.
2.    Realistis saja, saya tidak dapat membayangkan jika bursa saham hanya digerakan oleh sebagian besar trader dengan menggunakan ilmu trading yang sama. Para analis saham yang sudah banyak mengajarkan di seminar-seminar sudah cukup bagus untuk menuai profit dan melahirkan trader-trader baru dengan style yang berbeda-beda untuk tetap mejaga pergerakan saham tetap berjalan apa adanya.

No comments:

Post a Comment